TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik serta balik Lebaran, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengerahkan 918 personel gabungan dalam Operasi Ketupat 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman guna merayakan Idul Fitri.
Apel Gelar Pasukan dan Sinergi Pengamanan
Sebagai bentuk kesiapan, Polres Tangsel telah menggelar apel pasukan guna mengantisipasi berbagai potensi gangguan selama periode mudik. Operasi Ketupat 2025 akan berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 dan melibatkan berbagai instansi, seperti TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta organisasi masyarakat seperti Pramuka, Orari, dan RAPI.
Kapolres Tangsel, AKBP Victor DH Inkiriwang, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi lonjakan pemudik.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret, sementara arus balik diprediksi mencapai puncaknya pada 5-7 April. Untuk mengantisipasi kepadatan, kami telah mendirikan delapan Pos Pengamanan (Pospam) dan satu Pos Pelayanan (Posyan) di titik-titik strategis,” ujar AKBP Victor, ditulis Senon (24/3/2025).
Baca juga: Rp 10 Miliar Disiapkan! Pemkot Tangsel Bangun IPLT untuk Atasi Limbah
Fokus Pengamanan dan Pelayanan Pemudik
Selain pengamanan jalur mudik, personel gabungan juga akan melakukan patroli rutin guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur Lebaran. Victor juga mengimbau pemudik untuk memanfaatkan layanan darurat 110 jika mengalami kendala di perjalanan.
“Operasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran lalu lintas, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kami mengimbau para pemudik agar tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan menjaga keselamatan selama perjalanan,” tambahnya.
Pendapat Pemudik: Harapan dan Apresiasi
Persiapan yang dilakukan Polres Tangsel mendapat apresiasi dari para calon pemudik. Rizky (32), warga Pamulang yang akan mudik ke Tegal, Jawa Tengah, mengaku lebih tenang dengan adanya pengamanan jalur mudik.
“Saya mudik pakai mobil pribadi, dan biasanya macet banget di beberapa titik. Dengan adanya pos pengamanan dan petugas di lapangan, setidaknya perjalanan bisa lebih teratur dan aman,” kata Rizky.
Senada dengan Rizky, Siti (28), seorang pemudik tujuan Surabaya, berharap pengamanan tidak hanya difokuskan di jalan tol, tetapi juga di jalur-jalur alternatif.
“Tidak semua orang bisa lewat tol, banyak yang memilih jalur biasa karena lebih hemat. Harapannya, pengamanan di jalur alternatif juga diperhatikan agar tidak ada kejadian yang membahayakan pemudik,” ungkapnya.
Editor: Imron Rosadi