SERANG, RADAR24NEWS.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengalokasikan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk pembangunan tujuh ruas jalan desa di lima kabupaten/kota pada tahun 2025. Dana ini berasal dari efisiensi anggaran yang dilakukan Pemprov Banten sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.
Lalu, di mana saja lokasi jalan yang akan dibangun? Simak informasinya berikut ini!
Tujuh Ruas Jalan Desa Siap Dibangun
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyampaikan bahwa pembangunan tujuh ruas jalan desa saat ini masih dalam tahap pembahasan. Namun, berdasarkan usulan sementara, proyek ini mencakup perbaikan jalan di beberapa wilayah dengan total panjang sekitar 12 kilometer.
“Tahun ini ada tujuh jalan desa yang akan dibangun,” kata Arlan, Sabtu (22/3/2025).
Baca juga: Pajak Reklame dan Parkir Moncer, PBB Masih Seret! Pemkab Serang Genjot Penagihan
Berikut sebaran tujuh ruas jalan desa yang akan dibangun:
- Kabupaten Lebak – 2 ruas jalan
- Kabupaten Pandeglang – 2 ruas jalan
- Kabupaten Tangerang – 1 ruas jalan
- Kota Serang – 1 ruas jalan
- Kabupaten Serang – 1 ruas jalan
Dukungan Pemprov Banten untuk Infrastruktur Desa
Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa program pembangunan jalan desa ini merupakan respons terhadap berbagai keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur yang kurang memadai. Meskipun jalan desa bukan merupakan kewenangan Pemprov Banten, pemerintah tetap berupaya mencari solusi agar proyek ini dapat terealisasi.
“Ada berbagai mekanisme yang bisa dilakukan, seperti hibah barang atau peningkatan status jalan, sehingga masyarakat tetap bisa merasakan manfaatnya,” ujar Andra.
Sebelum perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dilakukan, Pemprov Banten memastikan sebagian proyek jalan desa akan segera direalisasikan menggunakan anggaran yang telah tersedia.
Anggaran Efisiensi untuk Infrastruktur dan Sekolah Gratis
Gubernur Andra Soni menjelaskan bahwa pembangunan jalan desa ini didanai dari efisiensi anggaran yang berhasil dihimpun Pemprov Banten. Dari total efisiensi sebesar Rp193 miliar, sebanyak Rp45 miliar lebih dialokasikan untuk pembangunan jalan desa, sementara sisanya digunakan untuk mendukung program Sekolah Gratis.
Selain itu, Gubernur Banten juga memperkenalkan program Bang Andra (Bangun Jalan Desa, Sejahtera), yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur desa.
“Dengan membangun jalan dari desa, masyarakatnya bisa lebih sejahtera karena akses ekonomi dan mobilitas menjadi lebih mudah,” tambahnya.
Antusiasme Warga Menyambut Pembangunan Jalan Desa
Program pembangunan jalan desa ini disambut positif oleh warga yang selama ini mengalami kendala akibat infrastruktur yang kurang memadai. Beberapa warga di daerah yang akan menerima proyek ini mengungkapkan harapan dan manfaat yang mereka nantikan.
Siti (45), warga Kabupaten Lebak, mengaku senang setelah mendengar bahwa jalan di desanya akan segera diperbaiki. Menurutnya, kondisi jalan yang rusak selama ini menyulitkan aktivitas harian, terutama saat musim hujan.
“Kalau hujan, jalanan becek dan sulit dilewati. Anak-anak sekolah sering kehujanan dan susah naik motor. Alhamdulillah, kalau benar-benar dibangun, kami bisa lebih nyaman berkendara dan anak-anak juga aman ke sekolah,” ungkap Siti.
Sementara itu, Rudi (38), seorang petani dari Kabupaten Pandeglang, berharap pembangunan jalan ini dapat meningkatkan akses ke pasar bagi hasil pertanian warga. Menurutnya, jalan yang buruk selama ini menjadi kendala utama bagi petani dalam mengangkut hasil panen.
“Kami sering kesulitan membawa hasil pertanian, apalagi saat hujan. Kalau jalanannya sudah bagus, kami bisa lebih mudah menjual hasil panen ke pasar dengan harga yang lebih baik,” ujar Rudi.
Hal serupa disampaikan oleh Joko (50), seorang sopir angkot di Kabupaten Serang, yang berharap pembangunan jalan ini bisa meningkatkan pendapatan para pengemudi angkutan umum.
“Jalan rusak bikin kendaraan cepat rusak, biaya servis mahal. Kalau jalannya mulus, penumpang juga lebih nyaman, dan kami bisa lebih lancar mencari nafkah,” katanya.
Warga berharap proyek pembangunan jalan ini bisa segera terealisasi sesuai rencana agar manfaatnya bisa segera dirasakan. Mereka juga meminta pemerintah memastikan kualitas jalan yang dibangun agar tidak cepat rusak dan dapat digunakan dalam jangka panjang.