TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Suasana sahur di Kabupaten Tangerang mendadak heboh! Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang menggerebek lokasi prostitusi terselubung di Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, dan Kalimati, Kecamatan Pasar Kemis, pada Minggu (16/3/2025) dini hari.
Sebanyak 12 pekerja seks komersial (PSK) dan beberapa pria hidung belang panik saat petugas datang. Beberapa di antaranya bahkan mencoba kabur dan bersembunyi, namun tetap berhasil diamankan.
Razia ini merupakan bagian dari penegakan Peraturan Daerah (Perda) tentang ketertiban umum, terutama dalam menjaga kesucian bulan Ramadan dari praktik prostitusi terselubung.
Satpol PP Tangerang Gerebek Lokasi Prostitusi Terselubung
Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengungkapkan bahwa operasi ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan masyarakat terkait praktik prostitusi yang masih marak terjadi di bulan Ramadan.
“Sebanyak 12 wanita bersama beberapa pria yang diduga pelanggan berhasil kami amankan. Mereka terjaring di beberapa lokasi yang diduga sering digunakan sebagai tempat transaksi prostitusi,” ujar Agus.
Menurutnya, Satpol PP juga telah menyegel tiga kamar dan room karaoke yang dicurigai digunakan sebagai tempat praktik prostitusi.
Langkah Tegas Pemerintah untuk Mencegah Penyakit Masyarakat
Razia ini bukan hanya bertujuan untuk menindak praktik prostitusi, tetapi juga sebagai bagian dari pembinaan dan edukasi bagi mereka yang terlibat.
“Kami tidak hanya melakukan razia, tapi juga memberikan pembinaan kepada mereka yang terjaring. Penyegelan ini adalah bentuk peringatan keras kepada pemilik tempat agar tidak lagi memfasilitasi kegiatan ilegal semacam ini,” tegas Agus.
Baca juga: Tak Berkutik! 7 PSK Terjaring Razia di Warung Remang-Remang Setu Tangsel
Satpol PP juga memastikan bahwa para PSK yang diamankan akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
“Penertiban ini bukan sekadar tindakan represif, tapi juga bagian dari upaya pembinaan agar mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Pengakuan PSK: Terpaksa Karena Faktor Ekonomi
Salah satu PSK yang diamankan mengaku bahwa dirinya terpaksa menjalani pekerjaan tersebut karena faktor ekonomi.
“Saya butuh uang buat keluarga, enggak ada pilihan lain,” ujar seorang wanita dengan wajah tertunduk.
Editor: Imron Rosadi