LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Sebuah insiden pembacokan yang menggemparkan terjadi di Kampung Binglu, Desa Sukaraja, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada Minggu malam (9/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Korban, seorang pria berinisial IS (43), mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh akibat serangan brutal yang dilakukan oleh pamannya sendiri, AS (52).
Motif Pembacokan
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, insiden ini dipicu oleh perselisihan terkait bisnis tanah. AS meminta sejumlah uang operasional sebagai kompensasi biaya yang telah dikeluarkan selama proses pencarian tanah. Namun, IS menolak permintaan tersebut dan menyarankan AS menjual tanah tersebut kepada pihak lain jika membutuhkan dana.
“Penolakan ini memicu emosi AS, yang kemudian nekat melakukan aksi kekerasan,” kata Kapolsek Malingping, AKP Malik Abraham, Rabu (12/3/2025).
Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan Puluhan Drum Sianida di Cipanas Lebak
Kronologi Kejadian
Merasa tersinggung, AS pulang ke rumahnya dan kembali dengan membawa sebilah golok. Tanpa peringatan, ia langsung menyerang IS di depan istri dan anak-anak korban. Serangan mendadak ini menyebabkan kepanikan luar biasa di lokasi kejadian.
Akibat serangan tersebut, IS mengalami luka bacok di tangan kanan, wajah, kepala, dan pinggang. Keluarga korban segera meminta bantuan dan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
“Setelah menadapatkan laporan, kami bersama warga setempat mengevakuasi korban ke RSUD Malingping untuk mendapatkan perawatan medis intensif,” tutur Malik.
Pelaku Ditangkap Polisi
Setelah membawa korban ke RSUD Malingping, lanjut Malik Abraham, pihaknya langsung menangamankan pelaku dan sedang dilakukan penahanan. “Pelaku sudah kami tahan dan akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Ancaman hukuman maksimal untuk kasus ini adalah 2 tahun 8 bulan penjara serta denda sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka fisik bagi IS, tetapi juga trauma mendalam bagi keluarganya, terutama anak-anak yang menyaksikan langsung aksi kekerasan tersebut.
“Kejadian ini menjadi pengingat penting, akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai guna menghindari tindak kekerasan yang berujung pada tragedi,” pungkas Malik.
Editor: Imron Rosadi