TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan inspeksi di beberapa lokasi penjualan takjil untuk menguji apakah makanan dan minuman ringan yang dikonsumsi saat berbuka puasa tersebut mengandung bahan berbahaya atau tidak.
Pantauan jurnalis Radar24News di kawasan Metropolis, Tangerang, menunjukkan bahwa petugas Dinkes melakukan pengujian terhadap 25 sampel takjil, termasuk cilok, gorengan, nasi ayam fillet, dan otak-otak. Pengambilan sampel ini berlangsung lancar tanpa ada penolakan dari para pedagang.
Uji Lab untuk Pastikan Keamanan Takjil
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah sampel takjil tersebut mengandung formalin, rhodamin B, boraks, atau methanyl yellow. Sebab, pengujian lanjutan masih harus dilakukan di laboratorium.
“Kami belum bisa mengumumkan hasilnya sekarang, karena masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujar Dini, Selasa (4/3/2025).
Baca juga: BNN Tangerang Temukan 10,9 Kg Sabu di Ruko Berkedok Pengobatan Tradisional
Meski demikian, Dini menegaskan bahwa berdasarkan uji keamanan takjil pada tahun 2024, tingkat keamanan takjil yang dijual di Kota Tangerang mencapai 98 persen.
“Jika merujuk pada hasil pengujian tahun lalu, tingkat keamanan takjil di Kota Tangerang cukup tinggi, yaitu mencapai 98 persen,” tambahnya.
Pembinaan untuk Pedagang Takjil
Selain melakukan pengambilan sampel, Dinkes Kota Tangerang juga memberikan pembinaan kepada pedagang agar tidak menggunakan bahan berbahaya dalam takjil yang mereka jual.
“Petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang terkait pengelolaan makanan yang aman dan sehat,” jelasnya.
Pengawasan Takjil Akan Terus Berlanjut
Dini menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap pedagang takjil selama bulan Ramadan untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
“Ini adalah bagian dari upaya kami dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat agar takjil yang dikonsumsi aman dan sehat,” pungkasnya.
Editor: Imron Rosadi