LEBAK, RADAR24NEWS.COM–Pembangunan Jalan Tol Rangkasbitung-Cileles terus dikebut dan ditargetkan rampung sebelum Lebaran Idul Fitri 2025 atau akhir Maret. Tol ini merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Serang-Panimbang yang bertujuan meningkatkan konektivitas dan mempercepat akses ke wilayah Banten bagian Selatan.
Progres Pembangunan Tol Rangkasbitung-Cileles
Manajer Bidang Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (WiKa), Albagir, mengungkapkan bahwa pembangunan Seksi 2 Tol Serang-Panimbang, yaitu Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 km, telah mencapai 86,14 persen.
“Saat ini progres pembangunan Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles telah mencapai 86,14 persen. Proses pengerjaan terus berjalan, dan kami menargetkan penyelesaian pada Maret 2025,” ujar Albagir, Sabtu (1/3/2025).
Baca juga: Bisnis Gelap Terbongkar! Polisi Ciduk Germo yang Tawarkan Anak Perempuan Dibawah Umur di Lebak
Sementara itu, Seksi 3 Tol Serang-Panimbang yang menghubungkan Cileles-Bojong dengan panjang 33 kilometer masih dalam tahap pengerjaan dan terbagi dalam beberapa segmen:
- Seksi 3.A (Cileles-Bojong 17,46 km): 91,52 persen
- Seksi 3.B1: Masih dalam proses lelang PDN
- Seksi 3.B2: 22,68 persen
- Seksi 3.B3: 24,23 persen
- Seksi 3.B4: Masih dalam proses lelang PDN
PT WiKa menargetkan pembangunan Seksi 3 Cileles-Bojong selesai pada September 2025, sementara Seksi 3B Bojong-Panimbang ditargetkan rampung sebelum akhir 2025.
“Secara keseluruhan, proyek Tol Serang-Panimbang sepanjang 83 kilometer, ditargetkan tuntas pada Desember 2025,” terang Albagir.
Baca Juga: Jaga Stok Darah Selama Ramadan, UDD PMI Lebak Gencarkan Jemput Donor
Respons Warga Terkait Pembangunan Tol
Warga sekitar menyambut baik pembangunan jalan tol ini, tetapi juga berharap proyek ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Saeful Anwar (45), warga Kecamatan Cileles, mengaku bahwa pembangunan tol akan mempercepat akses masyarakat ke kota-kota besar, namun ia juga menyoroti dampak proyek terhadap lingkungan dan lahan pertanian.
“Kami tentu senang ada jalan tol, karena akan mempercepat perjalanan dan membuka peluang ekonomi. Tapi kami juga berharap, pemerintah memberikan solusi bagi warga yang terdampak, seperti ganti rugi lahan yang adil dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Siti Rahayu (39), warga Rangkasbitung, yang berharap proyek ini tidak hanya mempermudah akses kendaraan tetapi juga memberikan peluang bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
“Kalau tol sudah jadi, kami berharap ada akses bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk berkembang, misalnya dengan membangun rest area yang memprioritaskan UMKM lokal,” katanya.
Editor: Imron Rosadi