TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam kondisi kritis. Saat ini, stok darah hanya tersisa 1.500 kantong, yang diperkirakan hanya cukup untuk 15 hari ke depan.
Kepala UDD PMI Kota Tangsel, Suhara Manulang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah antisipatif untuk mengatasi krisis ini. Salah satunya dengan melakukan layanan jemput bola ke rumah sakit, kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta tempat ibadah non-Muslim.
“Kami melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan stok darah tetap aman. Selain mendatangi instansi terkait, kami juga mengadakan kegiatan donor darah di beberapa tempat ibadah,” ujar Suhara, Sabtu (1/3/2025).
Baca juga: Dindikbud Tangsel Izinkan Study Tour, tapi Hanya di Banten!
Pendonor Menurun Drastis Saat Ramadan
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendonor cenderung menurun drastis saat bulan suci Ramadan. Suhara berharap tahun ini tidak terjadi penurunan signifikan.
“Biasanya saat Ramadan, jumlah pendonor turun hingga 50 persen. Jika tidak diantisipasi, stok darah bisa semakin kritis. Golongan darah A menjadi yang paling rentan mengalami kekurangan karena tingginya permintaan,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, PMI Tangsel telah menyiapkan beberapa strategi, termasuk mengirimkan surat imbauan kepada direktur rumah sakit agar keluarga pasien yang membutuhkan darah ikut mendonorkan darahnya sebagai donor pengganti.
Pelayanan 24 Jam dan Imbauan Donor Saat Ramadan
PMI Kota Tangsel tetap membuka layanan 24 jam untuk kebutuhan darah. Namun, jam operasional donor darah selama Ramadan disesuaikan, yakni pukul 20.30 hingga 22.30 WIB.
“Kami tetap melayani kebutuhan darah selama 24 jam. Sedangkan untuk donor darah, kami menyesuaikan dengan waktu setelah berbuka puasa, yaitu mulai pukul 20.30 hingga 22.30 WIB,” terang Suhara.
Suhara juga menegaskan bahwa donor darah saat berpuasa diperbolehkan sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya selama bulan Ramadan.
“Kami juga berkoordinasi dengan beberapa masjid untuk mengadakan kegiatan donor darah setelah salat tarawih. Selain itu, gereja dan vihara juga telah dijadwalkan untuk kegiatan serupa,” tambahnya.
Editor: Imron Rosadi