TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Musim hujan sering kali membawa berbagai penyakit, salah satunya leptospirosis, infeksi bakteri yang berasal dari air kencing tikus. Penyakit ini bisa menyebar melalui banjir dan genangan air yang terkontaminasi, bahkan berpotensi mematikan jika tidak segera ditangani. Lalu, apa saja gejala leptospirosis dan bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi lengkapnya di sini!
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa leptospirosis dapat menyebar melalui air yang telah terkontaminasi urine tikus. Bakteri penyebab penyakit ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir, atau bahkan kulit yang terpapar air yang terkontaminasi dalam waktu lama.
“Saat musim hujan, air banjir bisa membawa kencing tikus ke tanah, makanan, dan benda-benda di sekitar tempat tinggal. Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir perlu lebih waspada karena risiko terjangkit leptospirosis meningkat,” ujar Dini, Sabtu (22/2/2025).
Gejala Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai
Leptospirosis memiliki masa inkubasi sekitar 7 hingga 10 hari sebelum gejalanya muncul. Gejala awalnya mirip dengan flu biasa, tetapi jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Beberapa gejala leptospirosis antara lain:
✅ Demam tinggi dan menggigil
✅ Nyeri otot, terutama di betis dan punggung
✅ Sakit kepala intens
✅ Mual, muntah, dan diare
✅ Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
✅ Batuk kering atau batuk berdarah
✅ Dalam kasus parah, dapat menyebabkan gangguan ginjal, hati, atau bahkan meningitis
Kelompok yang Berisiko Terjangkit
Leptospirosis lebih berisiko menyerang kelompok tertentu, di antaranya:
🔹 Korban banjir yang terpapar air kotor
🔹 Petani dan peternak yang bekerja di lingkungan lembap
🔹 Pekerja di rumah pemotongan hewan
🔹 Tukang bersih selokan atau lingkungan yang rentan tikus
Cara Mencegah Leptospirosis
Agar terhindar dari penyakit ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
✅ Jaga kebersihan lingkungan – Pastikan area sekitar rumah bebas dari tumpukan sampah atau genangan air yang bisa menjadi sarang tikus.
✅ Gunakan alat pelindung diri – Saat membersihkan lingkungan atau kontak dengan air banjir, gunakan sepatu boot dan sarung tangan untuk mencegah infeksi.
✅ Kontrol populasi tikus – Lakukan pengendalian hama dengan memasang perangkap tikus atau menggunakan cara alami seperti menjaga kebersihan dapur dan menyimpan makanan dengan baik.
✅ Vaksinasi hewan ternak – Jika memiliki ternak, pastikan mereka mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran bakteri leptospira.
✅ Segera cuci luka terbuka – Jika memiliki luka, segera bersihkan dengan antiseptik setelah bersentuhan dengan air yang berisiko terkontaminasi.
Penanganan Leptospirosis
Jika mengalami gejala di atas setelah terpapar air banjir atau lingkungan yang terkontaminasi, segera lakukan pemeriksaan medis. Untuk kondisi ringan, leptospirosis dapat sembuh dalam 7 hari tanpa perawatan khusus. Namun, jika infeksi sudah parah, diperlukan antibiotik dan perawatan medis lebih lanjut untuk mencegah komplikasi. Dinkes Kota Tangerang mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan penyakit ini.
“Jika mengalami demam tinggi setelah kontak dengan air banjir, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih awal,” pungkasnya.
Penulis: Yulia
Editor: Imron Rosadi