TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan untuk melakukan efisiensi anggaran. Instruksi ini tidak hanya berlaku di tingkat kementerian, tetapi juga di daerah, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa pihaknya telah mengarahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meninjau ulang anggaran dan mencari pos yang bisa diefisienkan.
“Saat ini, angka sementara yang bisa diefisiensikan mencapai Rp200 miliar,” ujarnya, Rabu 12 Februari 2025.
Pemangkasan Anggaran Seremonial dan Perjalanan Dinas
Benyamin menjelaskan bahwa angka Rp200 miliar tersebut merupakan hasil dari pemangkasan sejumlah pengeluaran, sesuai dengan Instruksi Presiden. Salah satu langkah efisiensi yang diterapkan adalah mengurangi kegiatan sosialisasi yang biasanya dilakukan di hotel dan menggantinya dengan pertemuan daring melalui Zoom atau metode lainnya.
“Tahun ini, saya juga seharusnya mendapatkan fasilitas mobil dinas baru, tetapi karena adanya efisiensi, pengadaan tersebut dibatalkan,” tambahnya.
Menurutnya, pengurangan anggaran ini berdampak pada industri perhotelan dan tempat penyewaan acara, mengingat selama ini banyak kegiatan pemerintah yang dilakukan di lokasi tersebut.
Sebagai solusi, Pemkot Tangsel berencana berkolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta memperbanyak event untuk meningkatkan tingkat hunian hotel.
“Saya berharap manajemen hotel bisa lebih kreatif dalam menciptakan momen-momen baru guna menarik lebih banyak tamu,” katanya.
Instruksi Presiden untuk Efisiensi Anggaran
Benyamin menegaskan bahwa kebijakan efisiensi ini telah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Beberapa poin utama dalam Inpres tersebut meliputi:
Membatasi belanja yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, percetakan, publikasi, dan Focus Group Discussion (FGD).
- Mengurangi anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen.
- Membatasi belanja honorarium dengan mengurangi jumlah tim dan besaran honor.
- Mengurangi belanja pendukung yang tidak memiliki output terukur.
- Memfokuskan anggaran pada kinerja pelayanan publik, bukan sekadar pemerataan antar perangkat daerah.
- Lebih selektif dalam memberikan hibah, baik berupa uang, barang, maupun jasa.
- Melakukan penyesuaian belanja APBD 2025 yang bersumber dari transfer daerah.
Benyamin mengungkapkan bahwa Pemkot Tangsel menargetkan efisiensi hingga 40 persen atau sekitar Rp200 miliar. Salah satu pos anggaran yang dipangkas signifikan adalah perjalanan dinas dan kegiatan seremonial.
Namun, ia menambahkan bahwa angka tersebut masih bersifat perkiraan dan belum mencakup seluruh pengurangan yang akan dilakukan.
“Hasil efisiensi ini rencananya akan dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang sudah berjalan atau dialihkan ke pos belanja tidak terduga,” pungkasnya.
Penulis: Yulia
Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News.com di Google News, Saluran WahtsApp, Saluran Telegram