LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Lebak masih menjadi perhatian serius. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat sebanyak 131 warga positif HIV/AIDS sepanjang tahun 2024. Meski jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 175 kasus, seks bebas tetap menjadi faktor utama penyebaran virus mematikan ini.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Lebak, dr. Budhi Mulyanto, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk peningkatan skrining HIV/AIDS, sosialisasi kepada kelompok rentan, serta pelayanan kesehatan bagi individu yang berisiko tinggi tertular virus ini.
Seks Bebas Jadi Penyebab Utama HIV/AIDS di Lebak
Menurut Budhi, faktor terbesar penyebaran HIV/AIDS di Lebak adalah perilaku seks bebas, terutama hubungan seksual tanpa pengaman dan sering berganti pasangan. Selain itu, penyebaran juga disebabkan oleh hubungan sesama jenis, penggunaan narkoba suntik, serta penularan dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya.
“Sebagian besar pengidap HIV/AIDS berasal dari kelompok usia produktif, yaitu antara 20 hingga 40 tahun. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi lebih intensif kepada generasi muda tentang bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya,” ujar Budhi via telepon pada Kamis, 6 Februari 2025.
Baca juga: Kepala BPN Lebak Masih Bebas Meski Jadi Tersangka Korupsi, Begini Kronologinya
Dinkes Lebak juga mencatat beberapa kelompok dengan risiko tinggi terinfeksi, antara lain pasien Tuberkulosis (TBC), pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), pekerja seks, transgender, lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), pengguna narkoba suntik, serta warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Pentingnya Pemeriksaan HIV/AIDS Secara Rutin
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Lebak, dr. Firman Rahatullah, menambahkan bahwa pemeriksaan dini sangat penting untuk mendeteksi HIV/AIDS lebih awal. Dengan deteksi dini, pasien dapat segera mendapatkan pengobatan ARV (Antiretroviral) guna menekan perkembangan virus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
“Pemeriksaan kesehatan berkala, terutama bagi kelompok berisiko, sangat dianjurkan. Jika status kesehatan diketahui lebih awal, penyebaran bisa dicegah dan pengobatan bisa segera dilakukan,” jelas Firman.
Selain itu, pemerintah terus menggencarkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS agar masyarakat memahami cara penularan dan pencegahannya.
Dinkes Lebak Imbau Warga Menjalani Hidup Sehat
Sebagai langkah preventif, Dinkes Lebak mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko yang dapat memicu penularan HIV/AIDS.
“Hindari seks bebas dan ganti-ganti pasangan, jauhi narkoba, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan,” pungkas Budhi.
Penulis: Asep
Editor: Imton Rosadi