LEBAK, RADAR24NEWS.COM– Sejak dua pekan terakhir, gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Lebak semakin sulit ditemukan. Kelangkaan ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi yang biasa mereka andalkan.
Di salah satu pangkalan gas elpiji milik Sugianto yang terletak di Kampung Pertelon, Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, situasi ini semakin terasa. Sugianto mengungkapkan bahwa pasokan gas elpiji 3 kilogram di tempatnya sudah hampir habis selama dua minggu terakhir.
“Kelangkaan ini terjadi sejak bulan Rajab. Mungkin pemakaian masyarakat meningkat, tapi pengiriman tetap terbatas,” katanya pada Senin (3/2/2025).
Di pangkalan miliknya, tumpukan tabung gas kosong sudah terlihat menggunung. Hal ini terjadi karena Pertamina hanya memberikan jatah pengiriman 100 tabung setiap kali. Akibatnya, banyak warga yang kesulitan mendapatkan gas melon tersebut.
“Stoknya habis, kasihan masyarakat yang mencari gas tapi tidak kebagian. Harapan saya, menjelang Ramadan pasokan gas ditambah agar masyarakat tidak kesulitan. Sekarang, hampir semua orang bergantung pada gas elpiji untuk memasak,” tambahnya.
Baca juga: Perdagangkan Orang, Satpam Citra Maja Raya Divonis 3 Tahun
Terpisah, Oom Rahmah, warga Kecamatan Maja, mengaku juga mengalami kesulitan yang sama. Setelah seminggu tidak menemukan gas elpiji 3 kilogram, ia terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak.
“Sudah hampir seminggu gas habis. Saya sudah mencari ke berbagai tempat, tapi tetap tidak ada. Terpaksa pakai kayu bakar,” ungkapnya.
Oom berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan ini. Sebab, gas elpiji 3 kilogram sangat dibutuhkan masyarakat untuk keperluan memasak dan lainnya. Kelangkaan ini membuat masyarakat menjadi resah.
“Saya harap gas 3 kilogram bisa kembali tersedia seperti biasanya, dan harganya juga bisa turun,” tuturnya.
Sementara itu, para pelaku usaha kecil di Rangkasbitung pun merasakan dampak kelangkaan gas elpiji. Apip (45), salah satu pelaku usaha, mengeluhkan kesulitan mencari gas elpiji selama sepekan terakhir. Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
“Di kampung bisa menggunakan kayu bakar, tapi di kota jelas sulit. Kami harap kelangkaan ini segera teratasi, kasihan juga masyarakat kecil yang kesulitan mendapatkan gas bersubsidi,” singkatnya. (asep/imron)