TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Petani di Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan kondisi saluran irigasi yang selama ini mereka andalkan untuk mengairi sawah. Saluran tersebut kini tertutup oleh material proyek, mengakibatkan sawah-sawah mereka terendam banjir karena air tidak bisa mengalir ke irigasi.
Rauf, salah seorang petani setempat, menceritakan bahwa dia belum bisa memulai musim tanam padi karena sawahnya masih tergenang air. Jika dipaksakan, tanaman padi bisa mati karena kelebihan air.
“Biasanya air dari sawah saya mengalir lancar ke irigasi, tapi sejak salurannya tertutup material proyek, airnya nggak bisa lewat. Jadi sawah saya tetap terendam,” ujar Rauf ketika ditemui di sawahnya, Rabu (29/1/2025).
Rauf mengelola sekitar 5 hektar sawah. Menurutnya, dia sering didatangi calo tanah yang menawarkan harga rendah untuk membeli sawahnya, namun ia selalu menolak karena tawaran itu jauh dari harga wajar.
“Dulu ada yang mau beli tanah saya Rp170 ribu per meter, padahal saya beli dulu Rp200 ribu per meter. Ya saya tolak lah,” kata Rauf.
Baca juga: Warga Pantura Tangerang Ragu Kasus Sertifikat di Laut Akan Diusut Tuntas
Karena tidak ingin menjual sawahnya, Rauf mengaku sering mendapat ancaman dari oknum calo tanah, termasuk ancaman untuk menguruk sawahnya secara paksa. Untuk itu, Rauf dan para petani lainnya menolak keras adanya proyek perumahan yang berkembang di sekitar Kecamatan Kronjo.
“Sebagian besar petani di sini menolak proyek perumahan itu. Kami bahkan sudah beberapa kali demo sebagai bentuk penolakan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Jasiman, seorang buruh tani yang juga bertahan dari pengaruh proyek perumahan, menjelaskan bahwa kendaraan proyek yang dulu sibuk bekerja kini terparkir di atas lahan yang sudah diuruk, dan sudah lama tidak beroperasi. Dia menyebutkan, hal ini tak lepas dari aksi penolakan masyarakat yang terus berlangsung.
“Proyek ini sudah lama nggak jalan. Waktu itu, kami sempat demo bareng advokat, nelayan, dan petani. Setelah itu, kendaraan proyek berhenti,” ungkap Jasiman. (yulia/imron)