KOTA CILEGON, RADAR24NEWS- Tragedi menimpa seorang pemuda bernama Ahmad Jupri (26) yang ditemukan tewas di lubang bekas galian C Cidongklang, Kelurahan Lebakdenok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025 malam, dan menggemparkan warga setempat.
Menurut informasi, korban terakhir terlihat sekitar pukul 17.00 WIB saat mencuci motornya di tepi lubang bekas galian tersebut. Setengah jam kemudian, keberadaan Jupri tidak lagi diketahui, sementara motornya masih ada di lokasi. Kekhawatiran warga memicu pencarian mandiri, namun sayangnya usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Warga Melapor ke Bhabinkamtibmas
Warga akhirnya melaporkan insiden tersebut kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Lebakdenok, Yudi. Ia segera menindaklanjuti laporan itu dengan berkoordinasi bersama Polsek setempat dan menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten.
“Seorang warga menelepon saya dan melaporkan ada orang hilang di lubang bekas galian C. Setelah itu, saya langsung menghubungi Polsek dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten untuk meminta bantuan,” ujar Yudi.
Baca juga: Ini Bocoran Tarif Program Sekolah Gratis Di Banten
Tim Rescue Dikerahkan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten, Al Marad, mengonfirmasi bahwa satu tim rescue dikerahkan untuk melakukan pencarian. Tim dilengkapi dengan peralatan air, termasuk perahu karet dan alat selam.
“Dua penyelam diturunkan untuk mencari korban. Pada pukul 21.20 WIB, korban berhasil ditemukan di kedalaman tiga meter dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Al Marad melalui pesan WhatsApp.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad Ahmad Jupri langsung dibawa ke RSUD Kota Cilegon untuk proses lebih lanjut. Berdasarkan data yang diperoleh, korban merupakan warga Lingkungan Batukuda, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
Diduga Terpeleset
Penyebab kematian Ahmad Jupri diduga karena ia terpeleset saat mencuci motornya di tepi lubang bekas galian. Lokasi tersebut memang dikenal rawan karena kondisinya yang licin dan tidak aman. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan, terutama saat berada di lokasi berisiko seperti bekas galian.
“Diharapkan, insiden serupa tidak lagi terjadi dengan adanya pengamanan dan edukasi bagi warga sekitar,” tutup Al Marad. (agus/imron)