KOTA SERANG, RADAR24NEWS-COM – Provinsi Banten mencatatkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Tahun Anggaran (TA) 2024 sebesar Rp443,59 miliar. Data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten menunjukkan dari total anggaran Rp12,356 triliun, realisasi mencapai Rp11,912 triliun.
Kepala BPKAD Banten, Rina Dewiyanti, mengungkapkan bahwa surplus ini terjadi berkat pelampauan target transfer pusat serta efisiensi sejumlah program.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini. Ada pelampauan dari target transfer pusat dan beberapa kegiatan yang tidak bisa terlaksana,” ujar Rina, Jumat (18/1/2025).
Tren Realisasi Belanja Daerah Meningkat
Rina menambahkan, realisasi belanja daerah Banten terus menunjukkan tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada 2024, realisasi mencapai 96,41 persen dari total anggaran, lebih tinggi 0,84 persen dibandingkan 2023.
“Belanja operasi mendominasi dengan realisasi Rp7,18 triliun atau 60,26 persen dari total belanja. Pertumbuhan belanja operasi ini bahkan mencapai 6,43 persen dibanding tahun lalu,” jelas Rina.
Namun, berbeda dengan belanja operasi, belanja modal justru mengalami kontraksi sebesar 25,61 persen (yoy), dengan realisasi Rp1,13 triliun. Penurunan juga terjadi pada belanja tidak terduga yang hanya tercatat Rp75 juta atau turun hingga 78,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Belanja tidak terduga ini meliputi penanganan bencana alam dan sosial yang sifatnya insidental. Penurunan terjadi karena minimnya kebutuhan pengeluaran darurat di 2024,” tambahnya.
Baca juga: Fokus Infrastruktur, DPUPR Banten Siapkan Rp 600 Miliar
Capaian OPD: Dinas Kesehatan Unggul, Biro Pemerintahan Tertinggal
Dari 39 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Banten, 13 OPD berhasil mencatat realisasi anggaran di atas rata-rata provinsi. Dinas Kesehatan menjadi yang tertinggi dengan capaian 98,96 persen.
Sebaliknya, Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah mencatatkan realisasi terendah sebesar 81,64 persen.
“Ini menjadi evaluasi bersama. Kami mendorong agar realisasi anggaran ke depannya lebih optimal di seluruh OPD,” ujar Rina.
Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah yang Lebih Efisien
Dengan pencapaian ini, Pemprov Banten terus berupaya meningkatkan efektivitas penggunaan APBD, memastikan setiap rupiah benar-benar berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Efisiensi dan optimalisasi program menjadi prioritas untuk mempertahankan tren positif ini di tahun-tahun mendatang,” tutupnya.
Harapan Warga: Silpa Dimanfaatkan untuk Kebutuhan Mendesak
Meskipun pencapaian Silpa APBD Banten 2024 menuai apresiasi, sejumlah warga berharap dana tersebut dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk berbagai kebutuhan mendesak. Salah satunya adalah peningkatan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan di pelosok daerah.
“Silpa ini harus benar-benar digunakan untuk hal yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Misalnya, memperbaiki jalan rusak atau membangun fasilitas kesehatan di daerah terpencil,” kata Enyang Yudi, Warga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang
Dia menyoroti pentingnya alokasi untuk mendukung pendidikan. Selain itu, harapan agar belanja modal meningkat di tahun mendatang. Hal tersebut perlu dilakukan Pemprov Banten supaya hasil pembanguan bisa merata dirasakan hingga ke pelosok desa di Banten.
“Anggaran yang tersisa bisa diarahkan untuk membantu sekolah-sekolah yang fasilitasnya masih minim. Pendidikan itu kan investasi masa depan, kami juga ingin ada pembangunan yang lebih terasa, khususnya di desa-desa,” tutupnya. (agus/imron)