TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Banjir kembali merendam Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Banjur diakibatkan dari hujan deras yang menguruyur wilayah tersebut. Sedikitnya 640 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat genangan air yang mencapai 40 sentimeter di beberapa lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel mencatat terdapat lima titik banjir utama di wilayah Pamulang. Meski beberapa area mulai surut, sebagian lokasi masih tergenang dengan debit air yang stabil. Berikut daftar wilayah yang terdampak!
BPBD Tangsel: Lima Titik Banjir di Pamulang
Danton Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan, mengonfirmasi bahwa hujan deras yang turun sejak siang hingga sore menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah Pamulang. Dari data sementara yang dihimpun, lima titik lokasi di Pamulang mengalami genangan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 40 sentimeter.
“Kami masih melakukan pendataan, namun berdasarkan data sementara ada lima titik genangan di Pamulang. Beberapa mulai surut, tapi ada yang masih stabil tanpa penurunan debit air,” ujar Dian saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).
Baca juga: Baznas Tangsel Optimis Capai Target Rp5 Miliar Zakat di Ramadan 2025
Daftar Wilayah Terdampak Banjir di Pamulang
Berikut lima lokasi yang mengalami banjir berdasarkan laporan BPBD Tangsel:
1. Perumahan Reni Jaya, Jalan Flamboyan Akasia 1-3, Kelurahan Pamulang Barat
- Ketinggian air: 40 cm
- 80 KK terdampak
2. Komplek MA, Kelurahan Pamulang Timur
- Ketinggian air: 30 cm
- 60 KK terdampak
- Mulai berangsur surut
3. Pinus Sasmita, Kelurahan Pamulang Barat
- Ketinggian air: 40 cm
- 120 KK terdampak
4. RW 13 Perumahan BPI, Kelurahan Pamulang Timur
- Ketinggian air: 25-40 cm
- 180 KK terdampak
5. RW 04 Perumahan BPI, Kelurahan Pamulang Timur
- Ketinggian air: 20-30 cm
- 200 KK terdampak
Sebagian Genangan Mulai Surut, Warga Diminta Waspada
Dian menjelaskan bahwa hingga malam hari, banjir di Komplek MA Pamulang Timur mulai surut, sementara genangan di lokasi lain masih bertahan. Pihaknya bersama tim BPBD terus melakukan pemantauan serta memastikan tidak ada warga yang terdampak parah akibat bencana ini.
“Saat ini kami masih melakukan pemantuan, dengan menurunkan puluhan tim di lokasi banjir,” ujarnya.
Warga Keluhkan Banjir yang Kerap Terjadi
Salah satu warga terdampak di Perumahan Reni Jaya, Sugiarto (45), mengungkapkan bahwa banjir kali ini bukan yang pertama terjadi di wilayahnya. Menurutnya, sistem drainase yang kurang optimal menjadi salah satu penyebab air cepat menggenang setiap kali hujan deras melanda.
“Hampir setiap hujan deras, air langsung naik dan masuk ke rumah. Drainase di sini kayaknya sudah enggak kuat menampung air, apalagi kalau hujan turun terus-menerus,” ujar Sugiarto saat ditemui di lokasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Rina (38), warga Komplek MA Pamulang Timur, yang menyebutkan bahwa banjir membuat aktivitas warga terganggu, terutama bagi anak-anak yang harus bersekolah.
“Anak-anak jadi susah berangkat sekolah karena jalanan penuh air. Selain itu, kami juga khawatir ada penyakit akibat genangan ini, terutama untuk anak-anak dan lansia,” keluhnya.
Harapan Warga untuk Pemerintah
Selain mengeluhkan dampak banjir, warga juga berharap pemerintah segera melakukan tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan ini. Arif (50), warga RW 04 Perumahan BPI, meminta adanya perbaikan drainase serta solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.
“Kami butuh solusi konkret, jangan cuma normalisasi sungai yang sifatnya sementara. Kalau bisa, ada perbaikan saluran air dan pengerukan supaya air cepat surut,” tegasnya
Editor: Imron Rosadi