KABUPATEN SERANG, RADAR24NEWS.COM-Luapan Sungai Cidurian yang merendam area persawahan di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang awal akhir 2022 lalu membuat petani merugi puluhan juta. Pasalnya, tanaman padi mereka menjadi fuso akibat terendam air bah tersebut.
Suhartini (51), petani asal Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang mengatakan, banjir memang menjadi langganan bagi petani Desa Mekarbaru. Namun akhir tahun 2022 lalu yang lebih parah. Bahkan, dia mengaku sudah dua kali gagal panen akibat fuso.
“Tahun 2022 lalu, dua kali saya gagal panen akibat sawah terendam banjir,” kata Suhartini saat ditemui wartawan radar24news.com di area sawahnya, Senin (16/1/2023).
Suhartini berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan untuk para petani di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo. Sebab akibat bencana itu, dia tidak bisa menanam kembali padi karena tidak memiliki modal. Menurutnya, kerugian akibat banjir yang mencapai puluhan juta itu bukan hanya dialami dia, namun seluruh petani di Kecamatan Kopo.
“Hampir seluruh area sawah di Kecamatan Kopo merugi, akibat sawahnya terendam banjir. Harapan saya ada bantuan dari pemerintah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldy Dhuana menyebutkan, area sawah yang terendam banjir di Kabupaten Serang bukan hanya terjadi di Kecamatan Kopo, namun juga di area sawah lannya. Dia menyebutkan hampir 200 sawah di Kabupaten Serang gagal panen akibat terendam banjir.
“Berdasarkan data terbaru, ada sekitar 200 hekatre puso akibat terendam banjir akibat terendam banjir akhir 2022 dan awal 2023 lalu,” terangnya.
Terkait bantuan petani yang areanya terendam banjir, lanjut Zaldy, ada dua kategori. Yaitu petani yang terdaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bakal mendapatkan penggantian uang senilai Rp6 juta per hectare. Uang itu akan ditranfer langsung ke nomor rekening para petani tersebut.
Sementara untuk petani yang tidak terdaftar di AUTP, bakal mendapatkan bantuan benih dan pupuk dari cadangan benih dari pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Pemerintah Pusat.
“Untuk bantuan benih kepada petani yang tidak terdaftar AUTP, akan diberikan sesuai dengan luas sawahnya,” pungkasnya. (sur/agus)